Lagi-lagi
04.09.00 | Author:
Ada sebuah tulisan yang za buat beberapa hari yang lalu. Hm, awalnya ini muncul karena melihat fenomena pertemanan yang za rasain sekarang. Agak (atau sangat y) berbeda. Entah napa sulit keluar darinya. Padahal,, mungkin di hati terdalam aku ga setuju. ibaratnya ada perselingkuhan terselubung. hihihi... kedekatan yang kelihatannya lebih dari temen. tapi tetep temen c statusnya. ato ini muncul karena za belum pernah tau gimana c orang-orang yang pacaran itu melakukan kegiatan mereka.

Intinya c,, ada suatu masa di mana pernah merasa ingin dan ikut2an, entah mencoba menjajal kebandelan sampai tingkat tertentu. Atau memang merasa perlu temen deket. intinya pengen punya temen istimewa. tapi,,, urung lagi rasanya. salah satu sebabnya adalah pemikiran di tulisan za itu:


Apa yang kupikirkan ini? terlalu banyak memikirkan yang tidak-tidak tentang cinta membuat aku semakin menjauh dari makna hakikinya. Mungkin hal itu memang bukan sesuatu yang boleh dipermainkan, karena jika kau sampai berani melakukannya, secara tak sadar makna manis dan tingginya cinta kan ditinggalkan, dan kau mulai tak mempercayainya.

Hf,, itulah yang terjadi, aku tak lagi mempercayai bahwa manusia bisa benar-benar memiliki cinta yang sejati, yang kan tetap bertahan dalam hati. karena saat ini aku tengah bermain-main dengannya mungkin. Aku malah jadi tidak mempercayainya... huff.. karena itulah, betapa menjadi mutiara yang terjaga adalah suatu impianku amat, karena dengan demikian ku dapat menghargai cinta dengan lebih, dan dapat mempercayainya sebagai sesuatu yang dapat bertahan lama, abadi,,, bukan sesuatu yang hadir sesaat lalu pergi.

Pergi dari cangkang kan membawaku pada fenomena di dunia nyata, yang mungkin hanya ku lihat sebagian dari sisi yang kebanyakan dijumpai untuk apa-apa yang tidak ada di cangkangnya,, : hati yang mudah berubah, sikap yang terlalu manis di saat hati seharusnya tak boleh demikian setelah mengaku tlah tertambatkan, sikap yang terlalu manis untuk hati yang hanya ingin bersenang-senang,, hah.. sedihnya aku jika pun nyatanya aku telah ikut melakukannya jua. Namun,,, ternyata aku tak menyetujuinya karena hal itu membuat kepercayaanku akan cinta yang tulus hilang. Aku tak ingin seperti itu.

Jadi teringat kembali kisah itu.. tentang betapa setianya seorang suami menemani istri yang sedang sakit,, hingga wafatnya.. tentang pengorbanan yang dikeluarkan... juga teringat kisahnya Ikal,, yang tetap satu di hatinya.. hihihi.. aku mikir apa sih.

Berarti, mungkin c, hemat za. pilihan untuk tidak pacaran mungkin bisa juga ---dengan senaif-naif alasan-- adalah karena ingin menjaga kepercayaan atas cinta? hmmmm.... rasanya setuju. kenapa? karena semakin za masuk dalam urusan yang mendekati hal itu (baca:p*c*r*n), semakin za meragukan keberadaan suatu cinta yang satu, tulus, sejati, dan mampu bertahan dalam hati hingga akhir. Kenapa? semakin putus nyambung adakah kita akan percaya jika suatu saat Mr. Right is come,, adakah kita percaya akan cintanya itu nanti? sedang tanggung jawab disebaliknya adalah sesuatu yang tidak kecil...

Padahal... mungkin saja ada kan? cinta tidak sesempit itu. Bahkan rasanya perlu mendefinisikan ulang Cinta ya kalo udah mulai berpikir seperti itu..
Ah... jadi bertanya-tanya kembali,, sebenernya apa sih hal itu? sebenernya apa sih alasan seseorang bisa dikatakan mencinta? apa alasan yang bisa membuatnya terus bertahan? adakah sesuatu yang indah yang kubayangkan tentang cinta itu? ataukan itu hanya satu konsep belaka yang kupikirkan dengan berlebihan? ah masa sih berlebihan,, rasanya memang perlu seperti itu kalo ingin dunia yang lebih indah. maksudnya, tidak memandang cinta dengan sempit sebatas pacaran.. ya... gitu deh.

Yah,, naif memang di tengah kondisi yang seperti sekarang,, adakah orang yang memiliki cinta tulus bertahan dalam hati seperti itu? hihihi.. memimpikan pangeran yang ga mendua.. ada gak yaaaaa... hm,, tuh kan aku malah meragukannya. Tandanya,,, harus kembali ke cangkang.. ya memang akan. ga boleh main-main lagi untuk urusan kayak gini.
jagalah Cinta....

Hihihi... itulah pemikiran za saat itu. Mungkin melihat kenyataan kalo temen-temen yang sudah berstatus dalam hubungan pun masih berkawan dengan kita --ko rasanya deket banget-- bahkan kadang-kadang membuat geer secara implisit, seolah status is none of bussiness, beda urusan. (yah, mungkin juga aku yang termasuk tipe terlalu cemburuan kali y, jadi nganggap pertemanan ky gitu udah berlebihan. Tapi enggak deh, kalo dah mulai ada bikin geer-geeran).

Juga karena salah satu statemen yang pernah ku dengar dari orang yang sedang berstatus dalam hubungan. Ia menyatakan keheranannya akan seseorang yang dulunya di cap akhwat tetapi sekarang pacaran. ".. emang c keliatannya pacaran yang serius gitu" maksudnya, yang siap melangkah ke tahap berikutnya. Hm,, terus berarti pacaran yang ada sekarang ga serius gituh?

hihihi.. lucu juga ngomongin beginian. Tapi truly, ini satu hal yang suka bikin bertanya-tanya. alasan apa yang menjadikan cinta bukan sesuatu yang hadir sesaat lalu pergi? apakah yang diartikulasikan sebagai dasar pacaran yang belum serius itu benar-benar cinta?

Hm, hm...
14.50.00 | Author:
Maybe that is just in my head, everything goes worse.
Maybe it is only several bad thoughts, that haven't known yet 'bout whole things unseen.
So, maybe let's just

Smile,,

and always keep the hope, that everything will gonna be just fine..




why keep asking?
13.36.00 | Author:
look into myself, and find somebody else, nope, not somebodyelse, just another side of me. and you know what? i think i really lost who i am before this. do not tell me about it anymore, don't know why, it makes my heart hurts. 

am i wanna myself back? sometimes i think so, but that's not easy for me at all. i tried, i am trying, and i will keep trying, but,, it just... so hard. hard without anyone i can talk to about this. hard with things that gone just fine, even seems getting better without me.. and nobody really want me to back, really be by my side, to guide me through the way i have losted. well weird, in the other words maybe i am not trully wants myself back, becauce i am just waiting somebody to come, and never try to catch it by myself. yeah, i know. give up already, to back lonely.

the things left behind, just so great to overcome. still save a hurt heart maybe, with no idea about things can repair it. 

i know it is not good at all. not good for whoever look at me on that way, the way they (and me maybe) think i should be: someone i had left.

sometimes i think, better to just let the life flow, without any effort to go back, and just pretend nothing happen, be happy with my life now, whatever they say. but then...



... why keep asking za? 

hff..



somebody,
help me please.